KUALATUNGKAL, pesisirjambi.id – Tantangan dunia kerja di era society 5.0 saat ini semakin berat. Karena itu butuh sumber daya manusia yang andal dan siap terjun di dunia kerja. Untuk membekali mahasiswa dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi informasi STAI An-Nadwah Kuala Tungkal mengadakan Seminar Komunikasi dengan tema “Prospek dan Peran Ilmu Komunikasi di Era 5.0”.
Seminar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di Aula STAI An Nadwah, Sabtu (11/3/23) dibuka secara resmi oleh Ketua STAI An-Nadwah Dr. Abd. Rahim Saidek, S.Sos., M.Pd., CIQnR. Dengan narasumber Kepala Dinas Kominfo Tanjab Barat yang diwakili Perencana Ahli Muda Gerry, S.AP., M.I.Kom dan Dosen STAI An-Nadwah Syahrudin Nor, M.Sos.
Ketua STAI An Nadwah menyambut baik dan mengapresiasi seminar yang diadakan mahasiswa KPI, menurutnya dengan perkembangan teknologi yang pesat di era 5.0 saat ini mahasiswa harus adaptif dan mampu bersaing. Dr. Abd. Rahim Saidek meminta mahasiswa fokus dan menyerap ilmu yang disampaikan pemateri dari Dinas Kominfo dan Dosen STAI.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ilmiah seperti ini, ikuti seminar ini dengan baik dan serius. Serap ilmu dari kedua narasumber yang saya rasa sudah pakarnya dalam ilmu komunikasi dan sama-sama tamatan dari luar daerah. Ilmu dan tema yang disampaikan akan bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa KPI tapi juga jurusan lainnya, karena ilmu komunikasi sangat dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Narasumber pertama Syahrudin Nor, M.Sos menyampaikan materi tentang Prospek dan Peran Ilmu Komunikasi di Era 5.0. Dirinya memaparkan bagaimana teori dan cara berkomunikasi terutama dalam menjalani era 5.0.
Selanjutnya pemateri kedua Gerry, S.AP., M.I.Kom memaparkan tentang peluang lulusan ilmu komunikasi di era society 5.0 dan apa yang telah dilakukan Dinas Kominfo Tanjab Barat dalam menghadapi era digital saat ini, termasuk infrastruktur TIK yang ada di Dinas Kominfo.
“Di era society 5.0 memang ada beberapa pekerjaan yang akan hilang karna digantikan robot, tapi juga ada 27-46 juta peluang pekerjaan baru, misalnya saja untuk ilmu komunikasi seperti content creator, social media officer, jurnalis data, creative director dan berbagai pekerjaan lainnya yang membutuhkan keahlian, kreativitas, riset dan kemampuan menganalisis data. Jadi mahasiswa tidak cukup dengan ijazah saja harus meningkatkan skill dengan pelatihan-pelatihan dan memiliki sertifikat keahlian,” ujarnya.
Ketua HMPS KPI STAI An Nadwah Ade Irwansyah berharap kegiatan ilmiah seperti ini selalu mendapat dukungan dari pihak kampus melihat tingginya minat mahasiswa yang hadir, bahkan tidak hanya dari jurusan KPI. Terlihat dari banyaknya antusias dari mahasiswa berbagai program studi saat sesi diskusi dilaksanakan.(*/)