TANJAB BARAT – Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan pelatihan tenaga terampil konstruksi bertempat di halaman kantor Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selasa ( 26/10).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah, perwakilan Kepala Dinas PUPR provinsi Jambi, perwakilan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah II Palembang, Kepala Dinas PUPR Tanjung Jabung Barat, Kepala OPD, para instruktur /narasumber bina konstruksi Dinas PUPR Provinsi Jambi , peserta pelatihan serta tamu undangan lainnya.
Dalam laporannya, Kepala Dinas PUPR Ir.H. Andi Ahmad Nuzul, ME mengatakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan tenaga kerja terampil konstruksi tahun 2021 ini adalah untuk menumbuh kembangkan kemampuan teknis tenaga jasa konstruksi, membentuk embrio tenaga jasa konstruksi di tanjung jabung barat.
terutama pada tenaga terampil tukang batu, tukang cat, tukang keramik, tukang plafon, tukang plaster serta agar para stakeholder tenaga jasa konstruksi mampu menjadikan pelatihan ini sebagai sumber daya saing dalam pelaksanaan konstruksi.Andi Nuzul juga sampaikan.
peserta kegiatan merupakan hasil dari perekrutan panitia baik melalui asosiasi dan langsung kepada individual tenaga kerja konstruksi. “yang direkrut melalui asosiasi berjumlah 19 orang peserta, total peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah 150 peserta.
Yang nantinya akan mengikuti pelatihan tenaga terampil tukang batu sebanyak 30 peserta, tenaga terampil tukang keramik 30 peserta, tenaga terampil tukang plaster 30 peserta, tenaga terampil tukang cat 30 peserta dan tenaga terampil tukang plafon sebanyak 30 peserta.” jelasnya.
Sementara itu, dalam arahannya Bupati Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan pelatihan. Menurutnya, kegiatan pelatihan ini merupakan sebuah langkah yang positif serta wujud tanggung jawab bersama khususnya para tenaga kerja konstruksi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
” Kepada para peserta pelatihan, biasanya kesempatan itu jarang bisa terulang ke dua kali, salah satu yang menjadi kelemahan kita itu ada dua, pertama, kita selalu menganggap enteng kesempatan, dan kesempatan itu adalah harga yang sangat mahal dan tinggi karena kita tidak tahu besok masih ada kesempatan untuk mengikuti pelatihan ini atau tidak, maka untuk peserta pelatihan ikuti kegiatan ini betul- betul,” ujar Bupati.
“Lalu yang kedua , ilmu itu tidak ada nilainya, harga dan nilai kita itu tergantung dari ilmu yang kita dapat. Jika tidak serius dalam mengikuti pelatihan dan tidak mau menyerap ilmu maka disitulah letak kerugiannya.” Tambah Bupati.